Minggu, 10 November 2013

Jalan - jalan men Grand Launching

assalamualaikum,,,

udah lama banget banget banget gak nulis-nulis disini yah,,(aduh siapa juga yg nungguin)..tadinya saat selesai acara pengen banget langsung post soal kegiatan menarik ini,tapi sampe berbulan - bulan gw lupa..huh..
sampe tiba saat hari ini gw iseng ya googling tentang Jebraw ehhh nemu orang mencatut hasil jepretan mamas ku (mas ean) dipajang di blog nya..amsyooonggg..nih foto yang ini


foto ini diambil saat gw dapet undangan dari team @jalan2men dan team @malesbanget yg DM gw via twitter..Grand launchingnya diadain dih SAE Institute di FX waktu itu gw cuti kerja berdua mamas ..iyaa lah demi ketemu jebraw..hihihiih
sampe disana mejeng dulu dikit hihihih...

emang deh hasil foto2 mamas juara...hahahha..sampe disana kita berdua agak bingung gitu,,secara kita doang yang bukan dari team wartawan atau komunitas traveling atau bloger..sempet sedikit berdebat kita mau mendaftar sebagai pengunjung dari instansi apa...
akhirnya mamas memutuskan kalo dia atas nama kantornya aja..(iyalah nama kantornya cocok buat jd alasan) dan gmna nasib gw?..kalo gw atas nama personal..pke akun twitter @ichanovtiana ( eeellaaahhh,,,promo aje)..hhahahaah..akhirnya kita semua disuru masuk gitu ke dalam auditorium nya,,yaa acaranya seru..pake banget sebenernya..udah gitu dapet banyak banget merchendise baik dari Jalan2men ,malesbanget, valadoo dan simpati..puas banget gak nyesel..om tian emang baik bener deh..
 ini dia tim sukses jalan - jalan men..emang sih mamas gak potret semua secara lengkap..kita bedua bener-bener fokus sama mas jebraw and teh naya ihihihihh

 just info aja nih,,tingkah laku aslinya si jebraw ini yaa sama aja kya di youtube kya di video nya..awalnya gw fikir on screen aja gak tau nya aslinya sama aja..
setelah nonton bareng tibalah waktu nya foto - foto....jeeenggg jeeennggg



 katanya sih yaa..katanya lhoo.. si jebraw ini mirip sama mamas ku...yaa cba aja cek sendiri...emang sih mirip..yaa tapi tetep mas ean paling juara di hati aku..hihihihihihih..
Oh iyaa si Naya ini juga aslinya ramah banget, gak kenal aja mau nyapa n ngajak ngobrol..tp semoga selalu seperti itu yah...
yaa kira-kira bgnilah pengalaman PECAH saya,,, semoga bermanfaat,,,keep..jalan - jalan men!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



narsis dulu ahh..hihihihihih



Senin, 15 Juli 2013

New life

hai all,,,

just info aja terhitung Ramadhan kali ini gw dapet hidayah..hahahha
sekarang gw berhijab deh,,Alhamdulilah insyaf,,hihihihihi









Minggu, 27 Januari 2013

Genetically Modifiend Organism


BAHAN PANGAN PRODUK GMO
Genetically Modifiend Organism





Oleh
Annisa Novtiana (2010340005)

Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2013

KATA PENGANTAR


Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas petunjuk- Nyalah penulis dapat menyelesaikan paper “Bahan pangan produk GMO  “ dengan baik serta tepat waktu.
Dalam penulisan paper ini banyak hambatan yang penulis hadapi, namun berkat dukungan serta petunjuk dari rekan – rekan dan berbagai pihak , akhirnya penulis dapat menyelesaikan paper ini.
Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Allah SWT, Karena berkat kesempatan yang dibeikan oleh- Nyalah penulis dapat mengerjakan tugas ini dengan baik, Kepada Ayahanda dan ibunda yang selalu mendukung dalam segala hal serta teman – teman yaang tidak henti- hentinya membantu, dan seseorang yang tidak letih memberikan semangat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan paper ini jauh dari sempurna dan memiliki banya kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran  yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh penulis demi kesempurnaan paper di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga paper ini bermanfaat bagi rekan – rekan pembaca.


Jakarta , Januari 2013

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan produk pangan dewasa ini semakin maju dari hari ke hari. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, produk pangan yang tadinya hanya diproduksi secara tradisional kini menjadi modern. Beragam riset dan pengembangan produk pangan bermunculan seiring dengan makin besar permintaan pasar.
Disamping itu , masalah kekurangan pangan , diversifikasi pangan dan pemenuhan gizi menjadi salah satu latar belakang munculnya berbagai pengembangan teknologi produk pangan. Salah satu  jawaban adalah dengan pengembangan teknologi Recombinant DNA atau rekayasa genetika (transgenic) . Teknologi ini diharapkan dapat membantu menangani masalah dunia yang mendesak yaitu kekurangan pangan dan kelaparan. Istilah pangan transgenik merujuk pada pangan yang bahan dasarnya ,mengandung organisme yang telah mengalami rekayasa genetika. Dengan teknologi itu, gen dari berbagai sumber dapat dipindahkan ke tanaman. Gen bisa berasal dari manusia, binatang, tumbuhan lain, bakteri, virus, bahkan DNA telanjang yang ditemukan di tanah.
Semakin meningkatnya gairah untuk menghasilkan pangan fungsional yang berguna untuk kesehatan akan semakin mendorong perkembangan teknologi rekayasa genetik. Modifikasi genetik pada tanaman kini sudah mengarah pada tanaman-tanaman pangan. Perubahan karakteristik gizi tanaman yang mungkin terjadi akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, kini telah dapat dihasilkan kentang yang mengandung kadar pati lebih tinggi, mempunyai kemampuan menyerap lemak yang lebih rendah, dan tekstur yang baik. Di masa-masa mendatang mungkin akan semakin banyak bermunculan pangan rekayasa genetika yang memang diciptakan untuk membantu mengatasi sebagian masalah kesehatan masyarakat.

                                                                                     

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian GMO (Genetically Modifiend Organism)
GMO (Genetically Modified Organism) adalah seperangkat khusus teknologi yang mengubah susunan genetik dari organisme seperti binatang, tanaman, atau bakteri. Pada teknik ini, dilakukan penggabungkan gen dari organisme yang berbeda yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, dan organisme yang dihasilkan dikatakan "genetically modified", "rekayasa genetika," atau "transgenik."
Secara  ontologi   tanaman transgenik adalah  suatu produk rekayasa genetika  melalui  transformasi gen dari  makhluk hidup  lain ke dalam tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru  yang memiliki sifat unggul yang lebih  baik  dari  tanaman sebelumnya.
Secara epistemologi,  proses pembuatan  tanaman transgenik sebelum  dilepas  ke  masyarakat telah melalui hasil  penelitian  yang panjang, studi  kelayakan dan uji lapangan dengan pengawasan  yang  ketat,  termasuk melalui analisis   dampak lingkungan untuk jangka pendek dan jangka  panjang.    Secara aksiologi:  berdasarkan  pendapat  kelompok masyarakat  yang pro dan kontra  tanaman transgenik memiliki manfaat   untuk memenuhi kebutuhan pangan  penduduk,  tetapi manfaat tersebut belum teruji, apakah lebih  besar  manfaatnya atau kerugiannya.
Pangan transgenik seiring juga diidentikkan dengan Genetically Modifiend Organism (GMO). Tujuan dari pangan Transgenik adalah menciptakan sebuah organisme yang membawa atau memiliki sifat – sifat baik atau yang dikehendaki. Sumber gen di sini bisa berarti berarti sesama tanaman satu famili atau beda famili bahkan bisa dari organisme lain misal gen bakteri.
Dewasa ini menjadi dilemma adalah bagaimana dalam penerapan produk yang sehat agar benar-benar produk organic dan bukan GMO. Menurut Jeffrey Smith, seorang ahli makanan modifikasi genetik dan penulis dari buku terlaris di dunia “Seeds of Deception” dan “Genetic Roulette.” Proses rekayasa genetik dari sebuah tanaman secara inheren tidak aman. Anda mengambil suatu gen; katakanlah Anda ingin membuat tanaman jagung yang memproduksi pestisidanya sendiri. Jadi Anda mengambil gen dari bakteri tanah Bt (Bacillus thuringiensis) dan Anda membuat jutaan salinan dari gen itu dan Anda masukkan dalam pistol dan Anda menembak pistol itu ke satu lempeng jutaan sel, berharap agar beberapa dari gen itu masuk ke dalam DNA dari beberapa sel-sel tersebut. Lalu Anda klon sel-sel itu ke tanaman.
GMO (Genetically Modified Organism) adalah merupakan makhluk hidup yang direkayasa secara genetika. GMO merupakan makhluk hidup yang materi genetiknya telah dibuat atau dimodifikasi, dirancang ulang atau dibangun kembali sehingga sifat-sifatnya bisa berubah atau makhluk hidup tersebut dapat memiliki kemampuan baru. Produk GMO meliputi: obat-obatan (alat diagnosis dan obat-obatan seperti insulin), tanaman (tumbuhan yang tahan hama dan herbisida), enzim untuk produksi makanan, bahan bakar dan pelarut. GMO adalah definisi untuk organisme hasil rekayasa/modifikasi genetika: Organisme hasil rekayasa/modifikasi genetika dan produknya, diproduksi melalui teknik dimana bahan genetika telah diubah dengan cara-cara yang tidak alami. Dalam Teknik rekayasa genetika termasuk, tetapi tidak terbatas untuk: rekombinasi DNA, fusi sel, injeksi mikro dan makro, enkapsulasi, penghilangan dan penggandaan gen. Organisme hasil rekayasa genetika tidak termasuk organisme yang dihasilkan dari teknik-teknik seperti konjugasi, transduksi dan hibridisasi.








2.      Produk- produk hasil GMO  (Genetically Modified Organism)

a. Kacang Kedelai
Kedelai rekayasa genetik pertama ditanam di Amerika Serikat pada tahun 1996. Lebih dari sepuluh tahun kemudian, kedelai GM ditanam di sembilan negara mencakup lebih dari 60 juta hektar. Kedelai ini GM memiliki gen yang memberikan resistensi herbisida.
Amerika Serikat (85%) dan Argentina (98%) menghasilkan hampir secara eksklusif kedelai GM. Di negara-negara ini, kedelai GM disetujui tanpa pembatasan dan diperlakukan sama seperti kedelai konvensional. Produsen dan pejabat pemerintah di AS dan Argentina tidak melihat alasan untuk membedakan kedelai GM dan konvensional baik pada saat panen, pengiriman, penyimpanan atau pengolahan. Kedelai impor dari negara-negara tersebut umumnya mengandung sebagian besar GM (Anonymousb, 2010).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDeY_36YGXZQdluHCtNNoPVaLpSiU_m9pd3JuAo8jNOfLjvYwAAXRkxQidlWh8RKGQFNpxUkQrja_-Dms_FA_ZT-xKEPI2WwaDFbojbydUdtuOuTBal2sqo8x5nfONE40hK9-m88PCO94/s1600/kedelai.jpeg

Sumber: Anonymousb (2010)
Kedelai GM pernah tidak diizinkan di Brasil. Namun demikian, benih GM diselundupkan dari negara-negara tetangga dan ditanam secara ilegal. Sekarang, kedelai GM telah disetujui. Pada tahun 2007, 64 persen tanaman kedelai di negara itu adalah rekayasa genetika. Sebagian besar kedelai konvensional Brazil ditanam di bagian utara negara itu. Penanaman skala komersial dalam jumlahbesar kedelai rekayasa genetik juga dapat ditemukan di Paraguay, Kanada, Uruguay dan Afrika Selatan.
Impor kedelai didominasi untuk pakan ternak. Selama pengolahan, kedelai yang diproses untuk menghasilkan minyak, dan minyak yang diperoleh diekstraksi dan dimurnikan untuk penggunaan makanan. Selain itu, kedelai digunakan untuk menghasilkan berbagai bahan makanan dan zat aditif. Lesitin, misalnya, digunakan sebagai emulsifier dalam cokelat, es krim, margarin, dan makanan yang dipanggang (Anonymousb, 2010).




b. Kapas
Sebagian besar kapas GM ditanam di India dan Amerika Serikat, tetapi juga dapat ditemukan di Cina, Argentina, Afrika Selatan, Australia, Meksiko, dan Columbia. GM kultivar ditanam saat ini resisten terhadap herbisida orinsek hama.Lebih dari setengah (68%) dari produksi kapas Cina genetik dimodifikasi untuk menghasilkan zat (Bt toksin) yang melindunginya terhadap hama serangga. (Anonymousb, 2010). Produksi kapas GM belum disetujui di Uni Eropa. Aplikasi telah disampaikan, tetapi keputusan masih tertunda. Beberapa baris kapas GM telah disetujui di Uni Eropa, tetapi hanya untuk digunakan sebagai pangan dan pakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTgmSU3IWZxo4ISe0gJi30Gexw4rNvrfV8I0XhutOUnrGHSHuYtbas6Cl__dS8YXUT73bmTshDJjbMr7lKkF2qCzuN4ysWRO1fRKdwzHMigjzZJ0p1TT_6ltPcCFlQ4hAb5bZNYghMiRo/s1600/kapas.jpeg

Sumber: Nugroho (2010)

Di Indonesia, pernah dilakukan penanaman kapas transgenik yang diprakarsai oleh Monsato. Berbekal pengalaman melakukan ekspansi penanaman tanaman transgenik di seantero dunia dan modal yang sangat besar Monsanto mulai masuk ke Indonesia. Kapas sebagai komoditi non pangan dipilih sebagai jalan masuk ke Indonesia, karena resikonya lebih rendah. Menurut Nugroho (2010), diduga jika proyek kapas transgenik ini berhasil, akan dilanjutkan dengan penanaman varietas berikutnya. Hal ini pernah diungkapkan oleh Gubernur Palaguna pada bulan April 2002, bahwa dirinya minta agar tanaman jagung transgenik yang ditawarkan PT Monsanto diujicoba di Sulsel selama tiga bulan. Namun, penanaman ini akhirnya gagal.









c. Beras
Golden Rice adalah beras yang berwarna kuning keemasan dan sangat berbeda dengan beras pada umumnya yang berwarna putih. Beras tersebut merupakan hasil rekayasa genetika, melalui penyisipan gen psy atau gen penyandi phytoene synthase, digabungkan dengan gen crtl atau gen penyandi carotene desaturase. Menurut Anonymous(2010), kedua gen ini berfungsi untuk memproduksi beta karoten (pro-vitamin A), sebagaimana yang banyak terkandung pada wortel. Gabungan sisipan kedua gen tersebut berhasil meningkatkan kandungan beta karoten hingga 23 kali kandungan beta karoten pada beras keemasan generasi pertama yang ditemukan 5 tahun yang lalu di Swiss. Bahkan dibandingkan dengan tomat dan cabe yang juga mengandung beta karoten, beras keemasan ini masih memiliki kandungan beta karoten yang lebih tinggi. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEaJm41691gOMS-c41w_HvdR8V0fkSqCpGcvDK0EzDUTg1X9qSe2X6MN4Kw4aYUIXb8-K8Uv6_7u4WFPaJ8600xvVQqz6jj_S1qz6agsz1wcVAX9Yz-stbkjahRcUayIgpPiHr0cDbsGA/s1600/beras.jpeg

Sumber: Anonymousa (2010)
            Selain Golden Rice, peneliti juga mengembangkan varietas baru. Varietas ini dikembangkan di Jepang untuk mengembangkan kultivar padi yang aman dikonsumsi untuk orang-orang yang alergi terhadap beras. Untuk melakukan hal ini, peneliti mencoba untuk menekan aktivitas gen yang mengarah pada pembentukan suatu alergi yang penting (AS-Albumin) (Anonymousa, 2010).
d. Jagung
Upaya peningkatan produksi jagung dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain melalui perbaikan genetik tanaman. Perbaikan genetik jagung bertujuan untuk mengatasi kendala pertumbuhan tanaman, terutama cekaman lingkungan biotik dan abiotik (Sustiprijatno, 2010).Perbaikan genetik jagung dapat dilakukan secara konvensional maupun melalui rekayasa genetik (genetic engeenering).
Dengan berkembangnya bioteknologi, perbaikan genetik jagung melalui rekayasa genetik akan menjadi andalan dalam pemecahan masalah perjagungan di masa mendatang. Seperti diketahui, pemuliaan secara konvensional mempunyai keterbatasan dalam mendapatkan sifat unggul dari tanaman. Dalam rekayasa genetik jagung, sifat unggul tidak hanya didapatkan dari tanaman jagung itu sendiri, tetapi juga dari spesies lain sehingga dapat dihasilkan tanaman transgenik. Jagung Bt merupakan tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, di mana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringiensis (Herman 1997).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgszEqvrSAD7eEbrIiru0nAfFhxMUJ07Kh0OSty3iNPeG2OqGXn8GPySG4oDsn8BaDuSItpEfZacQW8QlP7MmhgY0urYEVSM-ic-EGPsTqrH1DwcIIhRllsRPduLqWtaG40lanjIorODAk/s1600/jagung.jpeg

Sumber: Hall (2009)
e. Kentang
Penyakit Late Blight atau yang biasa dikenal hawar daun pada kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan penyakit yang sering menjadi kendala dalam budidaya kentang. Penyakit hawar daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans, penyakit ini menjadi salah satu penyakit penting pada tanaman kentang di Indonesia. Saat ini di Indonesia belum terdapat varietas kentang yang tahan terhadap penyakit hawar daun, sehingga menyulitkan petani untuk menghindari penyakit ini.
Namun beberapa tahun terakhir ini sudah ada usaha dari Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), yang bekerjasama dengan beberapa lembaga penelitian baik dalam maupun luar negeri untuk mendapat calon varietas kentang yang tahan terhadap penyakit hawar daun.Varietas Katahdin merupakan kentang transgenik yang berhasil dikembangkan oleh Universitas Wisconsin yang memiliki gen RB, yaitu sebuah gen ketahanan terhadap penyakit hawar daun. Gen RB tersebut dihasilkan dari isolasi gen yang terdapat pada kerabat kentang liar (Solanum bulbocastanum) yang banyak terdapat di Amerika (Hermawan, 2007).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHA_Lka7zVNzZZ5zhWnW7wDL-NRLL1lTatT4ttHl2L0GRt6moVwlsSXgu0XTMpLamazf7h72owXOD0hry3mLYBQcs_o1T4uTcOhj_GQSaxZ1X18PRYs_GImGGiLdP-EgoD6jAODU1r840/s1600/kentang.jpeg

Sumber: Hermawan (2007)
Untuk menghasilkan kentang transgenik tahan penyakit hawar daun, BB Biogen melakukan kerjasama dengan Universitas Wisconsin yang tertuang dalam sebuah kesepakatan (Material Transfer Agrimeent - MTA). Dengan kesepakatan tersebut, BB Biogen berhak menggunakan varietas Katahdin Transgenik untuk disilangkan dengan kentang varietas lokal. Saat ini, BB Biogen dan Balitsa tengah menyilangkan kentang Katahdin Transgenik dengan dua varietas lokal, yaitu Granola dan Atlantic. Kedua varietas lokal tersebut dipilih untuk persilangan karena varietas tersebut paling digemari petani. Selain memiliki hasil produksi yang tinggi, Granola dan Atlantic cukup laku di pasar tradisional maupun pasar swalayan (Hermawan, 2007).
Sementara itu, Dr. Achmad Suryana menjelaskan terdapat dua strategi untuk mendapatkan kentang yang tahan terhadap late blight. Pertama, menyilangkan dengan Katahdin; dan kedua dengan memasukkan atau mentransformasi gen RB ke dalam kentang. Bioteknologi transgenik ini bisa membantu ketahanan pangan karena varietasnya lebih unggul (Hermawan, 2007).

3.      Bahaya GMO yang ditimbulkan bagi lingkungan
·         Polusi genetika
Angin, hujan, burung, lebah dan serangga yang mengantarkan perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina tanaman sangat berperan dalam polusi genetika. Namun hal ini hanya bisa terjadi bila tanaman GMO ada di sekitar tanaman lain yang bukan GMO. Medium-medium inilah yang membawa persilangan-persilangan baru tanaman dan menambah pencemaran GMO.
·         Pengaruh buruk bagi ekologi tanah
Penelitian membuktikan bahwa tanaman GMO yang disilangkan dengan bakteri Bt dapat mempengaruhi mikroorganisme yang berguna bagi tanah. Hal ini dapat terjadi karena tanaman GMO dapat mentransfer gen pada mikroorganisme yang hidup di tanah sekitarnya, lalu hal ini mengubah dan dapat mempengaruhi kesuburan tanah, juga ekologinya.
·         Rumput super
Tanaman GMO tahan herbisida dapat mentransfer gen mereka dan dapat mempengaruhi tanaman rumput sekitar sehingga rumput-rumput sekitar dapat tahan terhadap herbisida pula. Kemudian karena sifat tahan herbisida ini adalah silangan dari tanaman GMO dan rumput baru, maka rumput ini akan tahan pula terhadap herbisida yang sudah ada.
·         Hama super
Karena siklus hidup mereka yang pendek, hama serangga dapat kebal terhadap pestisida/insektisida tertentu. Dalam jangka waktu yang pendek pula.
·         Tanaman virus baru dan lebih banyak lagi tanaman sejenis
Ada studi yang mempelajari bahwa tanaman GMO tahan virus dapat menyebabkan virus-virus bermutasi menjadi jenis virus yang lebih mematikan lagi.
·         Berpengaruh buruk terhadap serangga dan binatang yang bukan target GMO
·         Kehilangan keanekaragaman hayati
·         Peggusuran varietas lokal
4.      Bahaya yang ditimbulkan dari GMO bagi kesehatan:
1.                  Bahan berbahaya dan racun
Pada tahun 1989 sebuah merk pangan GMO yang merupakan suplemen diet membunuh 37 orang penduduk Amerika Serikat dan melukai lebih dari 5000 lainnya. Pada tahun 1999, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Arpad Pusztai menemukan bahwa kentang GMO yang disilang dari gen tanaman snowdrop dan virus mosaik yang biasa ditemukan pada kol ternyata sangat mematikan jika dimakan manusia.
2.                  Resiko penyakit kanker yang meningkat
Di Amerika Serikat MONSANTO manjual pangan GMO yang bernama Recombinant Bovine Growth Hormone (rGBH). rGBH ini merupakan sebuah hormon yang disuntikkan pada sapi peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi susu. Pada akhirnya, susu dan produk industri yang dihasilkan dari sapi yang sudah disuntik hormon GMO ini dapat meningkatkan resiko kemungkinan terserang kanker payudara bagi wanita, kanker prostat bagi pria dan juga kanker usus.
3.                  Alergi terhadap makanan
Memakan makanan yang mengandung protein asing, terutama protein yang berasal dari persilangan gen (terkandung dalam pangan GMO) dapat mengakibatkan alergi makanan pada orang yang mengkonsumsinya.
4.                  Kerusakan pada kualitas makanan dan nutrisinya
Pangan GMO memiliki kualitas dan nutrisi yang lebih rendah daripada produk pangan biasa, terutama organik. Kekalahan GMO ini telah diteliti oleh Dr. Pusztai. Konsentrasi zat-zat yang berguna untuk melindungi tubuh manusia dari kanker tidak ditemukan dalam produk pangan GMO.
5.                  Kekebalan terhadap antibiotic
Saat produk pangan GMO dibuat, seringkali ada proses dimana ada rantai yang menghubungkannya pada gen-gen tertentu yang disebut Gen Penanda Kebal Antibiotik. Gen ini membantu menentukan jika gen telah sukses disilangkan dengan tanaman inang yang akan dikembangkan. Beberapa peneliti memperingatkan bahwa gen-gen ini dapat terkombinasi tidak seperti yang kita harapkan. Gen-gen ini lalu bergabung dengan bakteri atau mikroba yang merupakan penyebab penyakit di lingkungan atau dalam tubuh konsumen pangan GMO.
6.                  Peningkatan residu pestisida. Hal ini dapat dipahami dengan keberadaan varietas
tanaman GMO yang semakin tahan terhadap herbisida dan pestisida, bermunculan penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus-virus baru atau bakteri-bakteri baru yang lebih ganas lagi. Sehingga diciptakan herbisida dan pestisida yang lebih ampuh tentu saja dengan bahan-bahan yang sangat berbahaya. Di kalangan petani sendiri, penggunaan herbisida dan pestisida sendiri menjadi berlebihan. Berbagai data sumber terkait Media: Biocert,Buku ”Bahaya GMO” Penerbit Federasi Serikat Petani Indonesia, Jakarta data diolah F. Hero K Purba).

BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
1.    GMO (Genetically Modified Organism) adalah seperangkat khusus teknologi yang mengubah susunan genetik dari organisme seperti binatang, tanaman, atau bakteri.
2.    Contoh produk-produk GMO antara lain kedelai yang memiliki gen yang memberikan resistensi herbisida, kapas yang menghasilkan zat (Bt toksin) yang melindunginya terhadap hama serangga, Golden Rice yang memproduksi beta karoten (pro-vitamin A), jagung Bt merupakan tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, dan kentang yang memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun
3.    Produk-produk tersebut menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat tentang aspek keamanannya untuk dikonsumsi manusia, terhadap lingkungan, aspek agama, etika, dan masih banyak lagi.

3.2  Saran
a.    Solusi dari permasalahan saat ini adalah adanya kerjasama antara akademisi, legislatif, yudukatif, eksekutif dan institusi swasta dalam memberikan sikap yang nyata terhadap permasalahan tersebut.
b.    Memberikan pengetahuan yang menyeluruh mengenai GMO kepada seluruh masyarakat, sehingga mereka dapat menentukan pilihannya sendiri terutama pada produk tersebut.









DAFTAR PUSTAKA

(Sumber : Buku ”Bahaya GMO” Penerbit Federasi Serikat Petani Indonesia, Jakarta)